Selasa, 15 Oktober 2019

Aprissa


PENERAPAN ETIKA PADA DUNIA BISNIS
Dr. Muljadi Thio, S.Kom., MM, Aprissa, Selly

A B S T R A K
     Etika terapan merupakan disiplin filsafat yang berusaha untuk menerapkan teori etika dalam situasi kehidupan sehari-hari. Etika terapan muncul dari kepedulian etis yang mendalam dan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi serta terdapat beberapa unsur pendukung. Etika terapan dapat dikelompokan menjadi makro etika dan mikro etika, gabungan antara makro etika dan mikro etika akan disebut miso etika. Didalam etika terapan membagi menjadi dua wilayah yang menjadikan dasar sorotan untuk masyarakat luas dengan terdapatnya beberapa metode pendekatan. Selanjutnya etika profesi merupakan sikap etis yang dimiliki seorang professional atau ahli yang dapat menerapkan norma – norma pada bidang khusus atau bidang profesi kehidupan manusia itu sendiri, kode etik profesi pada dasarnya merupakan norma perilaku yang sudah dianggap benar dan akan lebih efektif jika norma tersebut dijalankan secara baik sehingga dapat memuaskan semua pihak. Kode etik profesi sendiri memiliki tujuan tersendiri yaitu mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan tertulis yang diharapkan dapat diikuti oleh seluruh kelompok tersebut. Tahap berikutnya setelah etika terapan dan etika profesi ialah pelaku bisnis atau perusahaan akan menuju sebagai profesi luhur, perlu diketahui bahwa bisnis bukanlah profesi.  Sebagian besar pendapat mengatakan bahwa seseorang yang melakukan bisnis pasti melakukan perbuatan curang dan hal ini sangat menentang karena hanya melihat dari sisi negatifnya saja, berbeda jika seseorang melihat dari sisi positifnya yang beranggapan bahwa menjadi seseorang yang memiliki bisnis akan memiliki banyak pengalaman, dapat mempertimbangkan segala resiko yang akan terjadi, dan pastinya berusaha seprofesional mungkin pada kemampuan dan konsekuensi yang dimiliki oleh si pelaku bisnis itu sendiri. Didalam pelaku bisnis menuju sebagai profesi luhur terdapat dua pandangan yang muncul sebagai profesi luhur yaitu pandangan praktis – realistis dan pandangan ideal.

Kata Kunci :

Kehidupan sehari – hari, bidang khusus, tingkah laku, memuaskan semua pihak, lingkup luas, memenuhi kebutuhan masyarakat.

PENDAHULUAN
A.                  Latar Belakang
Pada era sekarang ini kebanyakan manusia sangat bertolak belakang dengan berbagai macam etika yang ditetapkan, manusia beranggapan bahwa dirinya sudah hidup dengan benar dan tidak perlu mengikuti etika yang sesuai sehingga etika yang sudah ada pun perlahan mulai pudar bagi kaum masyarakat luas.
Etika sangatlah penting, etika yang sudah di terapkan sebaik mungkin dijalani agar kita dapat berinteraksi sesuai prosedur. Etika terapan merupakan peranan yang umumnya digunakan dalam situasi kehidupan sehari-hari.
Adanya etika terapan maka adanya faktor yang mempengaruhi baik dari internal maupun eksternal, serta unsur pendukung lainnya yang menjadikan dasar bahwa etika terapan merupakan hal penting untuk dijalani. Etika terapan mempunyai jangkauan lingkup yang sangat luas.
Namun selain etika terapan terdapat juga etika profesi. Etika profesi merupakan suatu sikap yang dimiliki seorang professional atau ahli dalam mengembangkan tugasnya serta menerapkan norma – norma umum pada bidang khusus (profesi) dalam kehidupan manusia.
Etika profesi sendiri memiliki kode etik yang pada dasarnya merupakan norma perilaku yang sudah dianggap benar dan tentunya akan lebih efektif jika dijalankan secara baik sehingga dapat memuaskan semua pihak. Tujuan dari kode etik sendiri adalah untuk mengatur tingkah laku suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan tertulis yang diharapkan akan diikuti teguh oleh seluruh kelompok tersebut.
Selanjutnya pelaku bisnis menuju dapat menuju sebagai profesi luhur, dalam hal ini kebanyakan orang memiliki penilaian dari sisi negatif dan sisi positif nya dan didalam profesi luhur tentunya mempunyai beberapa pandangan yang muncul sebagai profesi luhur yaitu pandangan praktis – realistis dan pandangan ideal.
    
Rumusan Masalah :
  1. Apa yang dimaksud dengan etika terapan?
  2. Apa yang dimaksud dengan makro etika dan mikro etika?
  3. Pendekatan etika terapan dibagi menjadi beberapa jenis dan apa yang dimaksud dari masing – masing pendekatan etika terapan?
  4. Apa yang dimaksud dengan etika profesi?
  5. Apa yang dimaksud dengan kode etik profesi?
  6. Apa tujuan dari kode etik profesi?
  7. Bagaimana pelaku bisnis dapat menjadi profesi luhur?
  8. Pandangan apa yang muncul dalam pelaku bisnis sebagai profesi luhur?         

PEMBAHASAN
1.                  Pengertian Etika Terapan
Etika terapan merupakan disiplin filsafat yang berusaha untuk menerapkan teori-teori etika dalam situasi kehidupan sehari-hari. Etika terapan muncul dari kepedulian etis yang mendalam dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
-          Faktor perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi
-          Faktor terciptanya semacam iklim moral yang mengundang minat baru untuk etika.
Etika terapan sendiri dikaitkan dengan beberapa unsur yang berhubungan dengan metode etika terapan itu sendiri seperti sikap awal, informasi, norma – norma moral, dan logika.

2.                  Pengertian Mikro Etika dan Makro Etika
Mikro etika yaitu berbicara etika dalam hal yang lebih khusus dan membicarakan pertanyaan-pertanyaan etis dimana individu terlibat.
Contoh dari mikro etika adalah :
-           Kewajiban dokter terhadap pasiennya.
-           Kewajiban pengacara terhadap kliennya.
Makro etika yaitu berbicara etika secara garis besar merupakan hal yang umum dan membahas masalah-masalah moral pada skala besar atau lingkup luas.
Contoh dari makro etika adalah :
-          Masalah lingkungan hidup
-          Alokasi sarana pelayanan kesehatan
Gabungan dari makro etika dan mikro etika disebut miso etika. Miso etika adalah menyoroti masalah-masalah etis yang berkaitan dengan suatu profesi, misalnya kelompok ilmuan, profesi wartawan, dan sebagainya.

3.                  Pendekatan etika terapan
Etika terapan memiliki 3 pendekatan yang berkaitan dengan metode etika terapan antara lain :
A.                  Pendekatan Multidisipliner
Pendekatan multidisipliner adalah usaha pembahasan tentang tema yang sama oleh berbagai ilmu, sehingga semua ilmu itu memberikan sumbangan satu sama lain.
 Pendekatan multidisipliner kerap kali adalah usaha yang lebih realistis dan sesungguhnya sudah cukup sulit untuk dijalankan.
B.                  Pendekatan Interdisipliner
Pendekatan interdisipliner adalah kerja sama antara beberapa ilmu tentang tema yang sama dengan maksud mencapai suatu pandangan terpadu.
Pendekatan interdisipliner jauh lebih sulit untuk dilaksanakan. Pendekatan interdisipliner dijalankan dengan cara lintas disiplin dan jarang ditemukan serta biasanya hanya berperan sebagai ideal.
C.                   Pendekatan Kasuistik
Kasuistik dimaksdukan untuk usaha memecahkan kasus-kasus konkrit di bidang moral dengan menerapkan prinsip-prinsip etis yang umum.
Kasuistik ini sejalan dengan maksud umum etika terapan tidak mengherankan jika dalam suasana etis yang menandai zaman kita sekarang timbul minat baru untuk kasuistik.


4.      Pengertian Etika Profesi
Etika Profesi adalah suatu sikap etis yang dimiliki seorang profesional dalam mengembangkan tugasnya serta menerapkan norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) dalam kehidupan manusia.


5.      Pengertian kode etik profesi
Kode etik profesi pada dasarnya adalah norma perilaku yang sudah dianggap benar dan tentunya lebih efektif lagi apabila norma perilaku tersebut dijalankan secara baik, sehingga memuaskan semua pihak.


6.      Tujuan dari kode etik profesi
Untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh kelompok tersebut.

7.         Bagaimana pelaku bisnis dapat menjadi profesi luhur?
Perlu diketahui bahwa bisnis bukanlah sebagai profesi. Sebagian besar pendapat mengatakan bahwa seseorang yang memiliki bisnis sudah pasti melakukan perbuatan curang berbeda dengan seseorang yang memiliki pandangan dari sisi positif yang beranggapan akan memiliki banyak pengalaman, mempertimbangkan segala resikonya yang akan terjadi dan pastinya akan berusaha seprofesional mungkin pada kemampuan dan konsekuensi yang dimiliki oleh si pelaku bisnis itu sendiri, dengan pendapat inilah bisnis menjadi sebuah profesi luhur. 

8.                  Pandangan yang muncul dalam pelaku bisnis menuju profesi luhur
Didalam pelaku bisnis menuju profesi luhur memiliki dua pandangan yang muncul yaitu pandangan praktis – realistis dan pandangan ideal.
         
   Pandangan praktis – realistis yaitu sebelum kita memulai bisnis, si pelaku bisnis atau perusahaan perlu melakukan riset (penelitian) agar dapat mengamati hasil dari penelitian tersebut.

    Sedangkan pandangan ideal adalah suatu kegiatan diantara manusia yang menyangkut proses memproduksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

      
Kesimpulan
 Etika terapan sangat mempengaruhi dalam kehidupan sehari – hari, etika yang sudah ada seharusnya dijalankan dengan baik dan seseorang yang sudah mengikuti etika pastinya akan menilai segala sesuatu dari sisi positif bukan melihat dari sisi negatif saja. Begitu juga semua orang tentunya memiliki profesi tersendiri yang menjadikan dasar untuk masa depan.
Semua profesi yang ada di era sekarang ini seharusnya lebih baik jika mengikuti etikanya tersebut, sebuah profesi bukan tidak ada etika. Etika sebuah profesi sudah ada dan kebanyakan orang tidak mengikuti etika tersebut melainkan memilih untuk bertolak belakang dengan etika yang ada. Dengan mematuhi etika terapan dan etika bisnis maka seorang yang memiliki bisnis dapat menuju sebagai profesi luhur yang memiliki dua pandangan didalamnya yang menjadi acuan untuk menjalankan bisnis ke depannya.

Saran
Sebagai seseorang yang memiliki bisnis sebaiknya mengikuti berbagai macam etika yang sudah ada, sama hal nya dengan seseorang yang menjalankan suatu kegitan yang mengikuti prosedur akan lebih mudah menjalankannya dibandingkan dengan seseorang yang melakukan suatu kegiatan tidak mengikuti prosedur maka seseorang tersebut akan merasakan kesulitan. Begitu juga dengan si pelaku bisnis yang mengikuti etika maka ia akan mudah dalam menjalankan bisnis untuk mencapai tujuan sedangkan si pelaku bisnis yang tidak ingin mengikuti etika maka ia hanya mendapatkan kepuasan yang akan habis di masa itu saja tidak mendapatkan kepuasan yang mencapai tujuan awal.


PROFILE
DR. MULJADI THIO, S.Kom., MM., MBA., CHC., CCDd
·         Doctor S3 di Universitas Pakuan Bogor
·         Dosen S1 di Universitas Buddhi Dharma dan STMIK Dharma Putra
·         Dosen S2 di STAB Nalanda dan STABN Sriwijaya
·         Business Director in Trainingdigitalmarketing.com
·         Founder Cerified di Hypno Communicator CCHC dan CCDd
·         Founder Saung Meditasi Arama Lemo dan Sekolah Dhammasekha Karuna
APRISSA
·         UNIVERITAS BUDDHI DHARMA
SELLY
·         UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA

        
Daftar Pustaka
-                      http://kulpulan-materi.blogspot.com/2014/09/etika-terapan.html?m=1

Pertanyaan
  1. Faktor apa saja yang menyebabkan munculnya etika terapan? (Anggi S. 20180500100)
  2. Apa yang dimaksud dengan iklim moral, bagaimana cara menarik minat dengan iklim moral? (Putri Marleni 20180500011)
  3. Kegunaan dari 3 Pendekatan. (Michel P 20180500173)
  4. Contoh dari 2 Pendekatan. (Aldy 20180500051)

Jawaban
  1. Etika terapan memiliki sifat yang praktis dan berkaitan pada kehidupan sehari-hari. Jadi menurut kelompok kami faktor yang menyebabkan munculnya etika terapan ada 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internalnya adalah Diri Sendiri.
Diri sendiri sangat mempengaruhi munculnya etika terapan karena berhubungan pada kehidupan sehari-hari. Jika etika terapan sudah ada tetapi diri kita sendiri tidak ingin mengikutinya maka etika terapan sendiri tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan. Diri kita sendiri yang menentukan ingin hidup berada di jalur yang memiliki etika atau hidup di jalur yang bertolak belakang dengan etika.

Faktor Eksternalnya adalah Lingkungan.
Lingkungan sangat mempengaruhi karena diri kita hidup mengikuti etika di lingkungan atau etika di kelompok masing-masing. Contohnya di lingkungan kedokteran maka diri kita harus mengikuti etika kedokteran, dll. 

  1. Iklim moral bisa disebut juga sebagai iklim etika. iklim etika merupakan gambaran seseorang terhadap kualitas, suasana dan karakter yang tampak pada norma dan nilai, hubungan interpersonal, dll.
Cara menarik minat dengan iklim moral sebagai berikut :
-          Membuat aturan dan memberitahukan tujuan dibuatnya aturan tersebut secara terbuka.
-          Aturan yang dibuat mudah diikuti oleh orang lain.
-          Aturan yang dibuat sesuai dengan lingkungannya, dll.

  1. Kegunaan dari tiga pendekatan sebagai berikut :
-          Kegunaan Pendekatan multidisipliner yaitu pendekatan atau pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang dan menggunakan banyak ilmu yang relevan.
-          Kegunaan Pendekatan interdisipliner yaitu pendekatan atau pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang dan hanya menggunakan beberapa ilmu yang relevan secara terpadu.
-          Kegunaan Pendekatan Kasuistik yaitu dapat berusaha memecahkan kasus-kasus konkrit dibidang moral dengan menerapkan prinsip etika, dan metode yang efisien untuk mencapai kesepakatan di bidang moral

  1. Contoh dari Tiga Pendekatan
-          Pendekatan Interdisipliner : Para rumah tangga mengalami permasalahan ekonomi khususnya pada masalah kemiskinan, cara pemecahan masalah salah satunya mencari pekerjaan yang menjanjikan, bekerja keras, tidak putus asa, tidak boros,dll.
-          Pendekatan Multidisipliner (dilihat dari banyak sudut ilmu)
Salah satunya dari sudut Ilmu sosiologi, contoh masalah ekonominya seperti dalam pendidikan, tidak sedikit orang yang memprioritaskan pendidikan, khususnya bagi masyarakat awam yang lebih mementingkan bekerja di bandingkan belajar samapi tingkat tinggi, karena salah satu faktornya yaitu tidak mampub dalam hal financial, cara pemecahannya yaitu seharusnya lebih mengutamakan pendidikan untuk masa depan. Tetapi apabila ingin menyeimbangkan antara bekerja dengan belajar,boleh untuk bekerja dahulu untuk membiayai pendidikannya,lalu memprioritaskan pendidikannya.

Aprissa

PENERAPAN ETIKA PADA DUNIA BISNIS Dr. Muljadi Thio, S.Kom., MM, Aprissa, Selly A B S T R A K      Etika terapan merupakan disipl...