PENERAPAN ETIKA PADA
DUNIA BISNIS
Dr. Muljadi
Thio, S.Kom., MM, Aprissa, Selly
A B S T R A K
Etika
terapan merupakan disiplin filsafat yang berusaha untuk menerapkan teori etika
dalam situasi kehidupan sehari-hari. Etika terapan muncul dari kepedulian etis
yang mendalam dan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi serta terdapat
beberapa unsur pendukung. Etika terapan dapat dikelompokan menjadi makro etika
dan mikro etika, gabungan antara makro etika dan mikro etika akan disebut miso
etika. Didalam etika terapan membagi menjadi dua wilayah yang menjadikan dasar
sorotan untuk masyarakat luas dengan terdapatnya beberapa metode pendekatan.
Selanjutnya etika profesi merupakan sikap etis yang dimiliki seorang
professional atau ahli yang dapat menerapkan norma – norma pada bidang khusus
atau bidang profesi kehidupan manusia itu sendiri, kode etik profesi pada
dasarnya merupakan norma perilaku yang sudah dianggap benar dan akan lebih
efektif jika norma tersebut dijalankan secara baik sehingga dapat memuaskan
semua pihak. Kode etik profesi sendiri memiliki tujuan tersendiri yaitu
mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat diikuti oleh seluruh kelompok
tersebut. Tahap berikutnya setelah etika terapan dan etika profesi ialah pelaku
bisnis atau perusahaan akan menuju sebagai profesi luhur, perlu diketahui bahwa
bisnis bukanlah profesi. Sebagian besar
pendapat mengatakan bahwa seseorang yang melakukan bisnis pasti melakukan
perbuatan curang dan hal ini sangat menentang karena hanya melihat dari sisi
negatifnya saja, berbeda jika seseorang melihat dari sisi positifnya yang
beranggapan bahwa menjadi seseorang yang memiliki bisnis akan memiliki banyak
pengalaman, dapat mempertimbangkan segala resiko yang akan terjadi, dan
pastinya berusaha seprofesional mungkin pada kemampuan dan konsekuensi yang
dimiliki oleh si pelaku bisnis itu sendiri. Didalam pelaku bisnis menuju
sebagai profesi luhur terdapat dua pandangan yang muncul sebagai profesi luhur
yaitu pandangan praktis – realistis dan pandangan ideal.
Kata Kunci :
Kehidupan sehari – hari, bidang khusus, tingkah laku,
memuaskan semua pihak, lingkup luas, memenuhi kebutuhan masyarakat.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada era sekarang ini kebanyakan
manusia sangat bertolak belakang dengan berbagai macam etika yang ditetapkan,
manusia beranggapan bahwa dirinya sudah hidup dengan benar dan tidak perlu
mengikuti etika yang sesuai sehingga etika yang sudah ada pun perlahan mulai
pudar bagi kaum masyarakat luas.
Etika sangatlah penting, etika yang
sudah di terapkan sebaik mungkin dijalani agar kita dapat berinteraksi sesuai
prosedur. Etika terapan merupakan peranan yang umumnya digunakan dalam situasi
kehidupan sehari-hari.
Adanya etika terapan maka adanya faktor
yang mempengaruhi baik dari internal maupun eksternal, serta unsur pendukung
lainnya yang menjadikan dasar bahwa etika terapan merupakan hal penting untuk
dijalani. Etika terapan mempunyai jangkauan lingkup yang sangat luas.
Namun selain etika terapan terdapat
juga etika profesi. Etika profesi merupakan suatu sikap yang dimiliki seorang
professional atau ahli dalam mengembangkan tugasnya serta menerapkan norma –
norma umum pada bidang khusus (profesi) dalam kehidupan manusia.
Etika profesi sendiri memiliki kode
etik yang pada dasarnya merupakan norma perilaku yang sudah dianggap benar dan
tentunya akan lebih efektif jika dijalankan secara baik sehingga dapat
memuaskan semua pihak. Tujuan dari kode etik sendiri adalah untuk mengatur
tingkah laku suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan tertulis
yang diharapkan akan diikuti teguh oleh seluruh kelompok tersebut.
Selanjutnya pelaku bisnis menuju dapat
menuju sebagai profesi luhur, dalam hal ini kebanyakan orang memiliki penilaian
dari sisi negatif dan sisi positif nya dan didalam profesi luhur tentunya
mempunyai beberapa pandangan yang muncul sebagai profesi luhur yaitu pandangan
praktis – realistis dan pandangan ideal.
Rumusan Masalah :
- Apa yang dimaksud dengan etika terapan?
- Apa yang dimaksud dengan makro etika dan mikro etika?
- Pendekatan etika terapan dibagi menjadi beberapa jenis dan apa yang dimaksud dari masing – masing pendekatan etika terapan?
- Apa yang dimaksud dengan etika profesi?
- Apa yang dimaksud dengan kode etik profesi?
- Apa tujuan dari kode etik profesi?
- Bagaimana pelaku bisnis dapat menjadi profesi luhur?
- Pandangan apa yang muncul dalam pelaku bisnis sebagai profesi luhur?
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Etika Terapan
Etika terapan merupakan disiplin
filsafat yang berusaha untuk menerapkan teori-teori etika dalam situasi
kehidupan sehari-hari. Etika terapan muncul dari kepedulian etis yang mendalam
dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
-
Faktor
perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi
-
Faktor
terciptanya semacam iklim moral yang mengundang minat baru untuk etika.
Etika terapan sendiri dikaitkan
dengan beberapa unsur yang berhubungan dengan metode etika terapan itu sendiri
seperti sikap awal, informasi, norma – norma moral, dan logika.
2.
Pengertian
Mikro Etika dan Makro Etika
Mikro etika yaitu berbicara
etika dalam hal yang lebih khusus dan membicarakan pertanyaan-pertanyaan etis dimana
individu terlibat.
Contoh
dari mikro etika adalah :
-
Kewajiban dokter terhadap pasiennya.
-
Kewajiban pengacara terhadap kliennya.
Makro etika yaitu berbicara
etika secara garis besar merupakan hal yang umum dan membahas masalah-masalah moral
pada skala besar
atau lingkup luas.
Contoh dari makro etika adalah :
-
Masalah
lingkungan hidup
-
Alokasi
sarana pelayanan kesehatan
Gabungan dari makro etika dan mikro etika disebut miso etika.
Miso etika adalah menyoroti masalah-masalah etis
yang berkaitan dengan suatu profesi, misalnya kelompok ilmuan, profesi
wartawan, dan sebagainya.
3.
Pendekatan
etika terapan
Etika terapan memiliki
3 pendekatan yang berkaitan dengan metode etika terapan antara lain :
A.
Pendekatan
Multidisipliner
Pendekatan
multidisipliner adalah usaha pembahasan tentang tema yang sama oleh berbagai
ilmu, sehingga semua ilmu itu memberikan sumbangan satu sama lain.
Pendekatan multidisipliner kerap kali adalah
usaha yang lebih realistis dan sesungguhnya sudah cukup sulit untuk dijalankan.
B.
Pendekatan
Interdisipliner
Pendekatan interdisipliner adalah kerja sama antara
beberapa ilmu tentang tema yang sama dengan maksud mencapai suatu pandangan
terpadu.
Pendekatan interdisipliner jauh lebih sulit untuk
dilaksanakan. Pendekatan interdisipliner dijalankan dengan cara lintas disiplin
dan jarang ditemukan serta biasanya hanya berperan sebagai ideal.
C.
Pendekatan Kasuistik
Kasuistik dimaksdukan untuk usaha
memecahkan kasus-kasus konkrit di bidang moral dengan menerapkan
prinsip-prinsip etis yang umum.
Kasuistik ini sejalan dengan
maksud umum etika terapan tidak mengherankan jika dalam suasana etis yang
menandai zaman kita sekarang timbul minat baru untuk kasuistik.
4.
Pengertian
Etika Profesi
Etika Profesi adalah suatu sikap etis
yang dimiliki seorang profesional dalam mengembangkan tugasnya serta menerapkan
norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) dalam kehidupan manusia.
5.
Pengertian
kode etik profesi
Kode etik profesi pada dasarnya
adalah norma perilaku yang sudah dianggap benar dan tentunya lebih efektif lagi
apabila norma perilaku tersebut dijalankan secara baik, sehingga memuaskan
semua pihak.
6.
Tujuan
dari kode etik profesi
Untuk mengatur tingkah laku moral
suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh kelompok tersebut.
7.
Bagaimana
pelaku bisnis dapat menjadi profesi luhur?
Perlu diketahui bahwa bisnis bukanlah
sebagai profesi. Sebagian besar pendapat mengatakan bahwa seseorang yang
memiliki bisnis sudah pasti melakukan perbuatan curang berbeda dengan seseorang
yang memiliki pandangan dari sisi positif yang beranggapan akan memiliki banyak
pengalaman, mempertimbangkan segala resikonya yang akan terjadi dan pastinya
akan berusaha seprofesional mungkin pada kemampuan dan konsekuensi yang
dimiliki oleh si pelaku bisnis itu sendiri, dengan pendapat inilah bisnis
menjadi sebuah profesi luhur.
8.
Pandangan
yang muncul dalam pelaku bisnis menuju profesi luhur
Didalam pelaku bisnis menuju profesi
luhur memiliki dua pandangan yang muncul yaitu pandangan praktis – realistis
dan pandangan ideal.
Pandangan
praktis – realistis yaitu sebelum kita memulai bisnis, si pelaku bisnis atau
perusahaan perlu melakukan riset (penelitian) agar dapat mengamati hasil dari
penelitian tersebut.
Sedangkan pandangan ideal adalah suatu kegiatan diantara manusia yang menyangkut proses memproduksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kesimpulan
Etika terapan sangat mempengaruhi
dalam kehidupan sehari – hari, etika yang sudah ada seharusnya dijalankan
dengan baik dan seseorang yang sudah mengikuti etika pastinya akan menilai segala
sesuatu dari sisi positif bukan melihat dari sisi negatif saja. Begitu juga
semua orang tentunya memiliki profesi tersendiri yang menjadikan dasar untuk
masa depan.
Semua profesi yang ada di era
sekarang ini seharusnya lebih baik jika mengikuti etikanya tersebut, sebuah
profesi bukan tidak ada etika. Etika sebuah profesi sudah ada dan kebanyakan
orang tidak mengikuti etika tersebut melainkan memilih untuk bertolak belakang
dengan etika yang ada. Dengan mematuhi etika terapan dan etika bisnis maka seorang
yang memiliki bisnis dapat menuju sebagai profesi luhur yang memiliki dua
pandangan didalamnya yang menjadi acuan untuk menjalankan bisnis ke depannya.
Saran
Sebagai seseorang yang memiliki
bisnis sebaiknya mengikuti berbagai macam etika yang sudah ada, sama hal nya
dengan seseorang yang menjalankan suatu kegitan yang mengikuti prosedur akan
lebih mudah menjalankannya dibandingkan dengan seseorang yang melakukan suatu
kegiatan tidak mengikuti prosedur maka seseorang tersebut akan merasakan
kesulitan. Begitu juga dengan si pelaku bisnis yang mengikuti etika maka ia
akan mudah dalam menjalankan bisnis untuk mencapai tujuan sedangkan si pelaku
bisnis yang tidak ingin mengikuti etika maka ia hanya mendapatkan kepuasan yang
akan habis di masa itu saja tidak mendapatkan kepuasan yang mencapai tujuan
awal.
PROFILE
DR. MULJADI THIO, S.Kom., MM., MBA., CHC., CCDd
·
Doctor S3 di Universitas Pakuan
Bogor
·
Dosen S1 di Universitas Buddhi
Dharma dan STMIK Dharma Putra
·
Dosen S2 di STAB Nalanda dan STABN
Sriwijaya
·
Business Director in
Trainingdigitalmarketing.com
·
Founder Cerified di Hypno
Communicator CCHC dan CCDd
·
Founder Saung Meditasi Arama Lemo
dan Sekolah Dhammasekha Karuna
APRISSA
·
UNIVERITAS BUDDHI DHARMA
SELLY
·
UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA
Daftar
Pustaka
Pertanyaan
- Faktor apa saja yang menyebabkan munculnya etika terapan? (Anggi S. 20180500100)
- Apa yang dimaksud dengan iklim moral, bagaimana cara menarik minat dengan iklim moral? (Putri Marleni 20180500011)
- Kegunaan dari 3 Pendekatan. (Michel P 20180500173)
- Contoh dari 2 Pendekatan. (Aldy 20180500051)
Jawaban
- Etika terapan memiliki sifat yang praktis dan berkaitan pada kehidupan sehari-hari. Jadi menurut kelompok kami faktor yang menyebabkan munculnya etika terapan ada 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internalnya adalah Diri
Sendiri.
Diri sendiri sangat mempengaruhi
munculnya etika terapan karena berhubungan pada kehidupan sehari-hari. Jika
etika terapan sudah ada tetapi diri kita sendiri tidak ingin mengikutinya maka
etika terapan sendiri tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan. Diri kita
sendiri yang menentukan ingin hidup berada di jalur yang memiliki etika atau
hidup di jalur yang bertolak belakang dengan etika.
Faktor Eksternalnya adalah
Lingkungan.
Lingkungan sangat mempengaruhi karena
diri kita hidup mengikuti etika di lingkungan atau etika di kelompok
masing-masing. Contohnya di lingkungan kedokteran maka diri kita harus
mengikuti etika kedokteran, dll.
- Iklim moral bisa disebut juga sebagai iklim etika. iklim etika merupakan gambaran seseorang terhadap kualitas, suasana dan karakter yang tampak pada norma dan nilai, hubungan interpersonal, dll.
Cara menarik minat dengan iklim moral
sebagai berikut :
-
Membuat
aturan dan memberitahukan tujuan dibuatnya aturan tersebut secara terbuka.
-
Aturan
yang dibuat mudah diikuti oleh orang lain.
-
Aturan
yang dibuat sesuai dengan lingkungannya, dll.
- Kegunaan dari tiga pendekatan sebagai berikut :
-
Kegunaan
Pendekatan multidisipliner yaitu pendekatan atau pemecahan suatu masalah dengan
menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang dan menggunakan banyak ilmu yang
relevan.
-
Kegunaan
Pendekatan interdisipliner yaitu pendekatan atau pemecahan suatu masalah dengan
menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang dan hanya menggunakan beberapa ilmu
yang relevan secara terpadu.
-
Kegunaan
Pendekatan Kasuistik yaitu dapat berusaha memecahkan kasus-kasus konkrit
dibidang moral dengan menerapkan prinsip etika, dan metode yang
efisien untuk mencapai kesepakatan di bidang moral
- Contoh dari Tiga Pendekatan
-
Pendekatan Interdisipliner : Para rumah tangga
mengalami permasalahan ekonomi khususnya pada masalah kemiskinan, cara
pemecahan masalah salah satunya mencari pekerjaan yang menjanjikan, bekerja
keras, tidak putus asa, tidak boros,dll.
-
Pendekatan Multidisipliner (dilihat dari banyak
sudut ilmu)
Salah
satunya dari sudut Ilmu sosiologi, contoh masalah ekonominya seperti dalam
pendidikan, tidak sedikit orang yang memprioritaskan pendidikan, khususnya bagi
masyarakat awam yang lebih mementingkan bekerja di bandingkan belajar samapi
tingkat tinggi, karena salah satu faktornya yaitu tidak mampub dalam hal
financial, cara pemecahannya yaitu seharusnya lebih mengutamakan pendidikan
untuk masa depan. Tetapi apabila ingin menyeimbangkan antara bekerja dengan
belajar,boleh untuk bekerja dahulu untuk membiayai pendidikannya,lalu
memprioritaskan pendidikannya.